Sabtu, 17 November 2012

"Andai Aku Menjadi Ketua KPK"

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ




kita ucapkan, karena ini merupakan postingan pertama, dalam blog ini,dan blog ini saya buat khusus untuk Lomba Blog KPK.
kali ini saya akan membahas tentang

 ''Andai Aku Menjadi Ketua KPK''




KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi, seperti yang telah kita ketahui begitu berjasa dan mengungkap berbagai skandal korupsi.
Tetapi pernahkah terpikirkan di benak anda jika anda menjadi seorang ketua KPK apa langkah mudah dan nyata yang akan anda lakukan, sehingga kehidupan di negara tercinta ini semakin damai, aman, dan sejahtera?

"Menerapkan Prinsip Keteladanan Dimasa Kecil"

sebenarnya banyak langkah mudah dan nyata bagaimana agar korupsi di Indonesia ini dapat dihapuskan,
analoginya begini, anda semua pernah kecilkan?
nggak usah ditanya lagi, pasti udah pada ngotot jawab yaa..,,
nah, pernahkan disuruh beli belanjaan oleh ibu?, kita ambil contoh saja..misalnya saja saya disuruh ke kedai di dekat rumah membeli 1kilo gula, dan ibu pun memberikan uang sebanyak Rp 6200,-
nah, dijalan karena jarang dikasih jajan, setan pun mulai mempengaruhi pikiran saya untuk mengambil sisa dari pembelian gula tersebut dengan alibi uang pas=tidak ada kemballian.

Namun karena niat jahat tersebut, setelah sampai dikedai, awalnya akan berbohong dengan alasan uang pas, eh ternyata harga gula itupun memang benar-benar pas seharga Rp6200,-

Nah dari contoh kecil ini saja kita sudah bisa menganalisa berbagai sebab, akibat, dan cara pemberantasan korupsi itu sendiri.

-kenapa saya dimasa kecil tidak dapat mengkorupsi uang pembelian gula?
jawabnya yah sudah jelas karena uang pas. Jadi, begitu juga dengan roda pemerintahan. korupsi kebanyakan ada karena alokasi dana yang terkesan di karang-karang dan berlebihan sehingga timbulnya berbagai tikus-tikus bawah tanah yang dapat mensiasatinya, dan mencium adanya pundi-pundi uang.
oleh karena itu, dalam sebuah rencana-rencana pembangunan, dan berbagai hal lainnya diperlukan adanya alokasi dana yang tepat dan jelas. sehingga semakin mempersempit celah-celah para tikus tersebut untuk bersembunyi.

-kedua, kenapa si ibu tidak menanyakan harga gula kepada si anak?
karena si ibu juga sudah tahu, berapa harga gula tersebut di kedai dekat rumahnya.
dari analogi tersebut dapat kita analisis beberapa hal.
setelah adanya pengalokasian dan pengelolaan dana yang tepat, hal yang sangat tidak kalah pentingnya yaitu, pengawasan, dan pengecekkan.dengan adanya pengawasan yang tepat sejak awal pengalokasian dana, sehingga kita dapat mencegah, individu-individu atau kelompok-kelompok yang bisa saja melencengkan dana tersebut.dan yang kedua adanya pengecekan ulang untuk apa saja dan bagaimana hasil dari pengalokasian dana tersebut sehingga semua hal dari penggunaan dana tersebut dapat dijelaskan secara transparan dan jelas.
kedua, hal tersebut sudah jelas diawasi oleh individu yang konsisten, dan tidak dapat di ganggu gugat seperti penyogokkan,kenapa?karena apabila terjadi penyuappan sudah jelas pengawas tersebut yang akan dirugikan.
ibarat ibu yang menyuruh anaknya membeli gula,tapi ibu tersebut disuap oleh anaknya sendiri.
sudah jelas tidak mungkin, dan pasti si ibu akan dirugikan.nah seperti itupun halnya dengan pengawas tersebut.Ia mengawasi dari awal sampai akhir sehingga tidak ada celah untuk terjadinya korupsi.

========================================================================

dari contoh kecil itu saja sudah banyak hal yang dapat kita ambil.
ok terima kasih atas perhatianya,
"Bagi saya bukan bintang 1, 2,atau 3 yang saya butuhkan tetapi manfaat dan kualitas bagi pembacalah yang amat penting"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar